Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP.
Pengalaman selama mewawancarai Kepala Sekolah dalam melaksanakan pengambilan keputusan sangat variatif antar kepala sekolah dari segi kebijakan dan pribadi kepala sekolah.
Salah satu kepala sekolah ada yang berpegang teguh pada peraturan, namun ada yang pada pandangan rasa kasihan. Salah satu contoh pada wawancara terhapa Bapak GITO, S. Pd., M. Pd, sebagai kepala Sekolah UPTD SPF SD NEGERI PETUNG 2 CURAHDAMI beliau menyampaikan dalam pengambilan keputusan tidak bisa tergesa - gesa terutama dalam dilema etika. karena harus ada proses dan tahapan yang perlu dilakukan walaupun dari 9 langkah tidak terpenuhi namun ada pertimbangan yang bisa di ambil secara langsung, hati - hati dan mempertimbangkan dampaknya.
Hal ini sangat berkesan pada diri saya sebagai CGP untuk hati - hati dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di kelas. Dilema etika dalam kasus :
Kasus menyontek karena siswa takut nilainya dibawah KKM,
Solusi yang saya bisa ambil adalah :
Tegas dan Adil : Guru perlu mengambil tindakan tegas dan adil dengan memberikan sanksi yang sesuai, seperti penurunan nilai dan teguran tertulis. Hal ini penting untuk menjaga integritas pendidikan.
Memberikan Pelajaran Berharga : Selain memberikan sanksi, guru dapat menyelenggarakan bimbingan khusus tentang integritas dan pentingnya kejujuran. Ini dapat membantu siswa memahami nilai-nilai moral dalam dunia pendidikan.
Kesempatan Kedua : Siswa yang melakukan kesalahan perlu diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri. Ujian ulang atau tugas tambahan bisa menjadi alternatif untuk memberikan kesempatan kedua tanpa mengorbankan integritas.
kasus orang tua tidak puas dengan nilai raport anaknya.
Penjelasan yang Jelas : Guru seharusnya memberikan penjelasan yang jelas dan tenang kepada orang tua mengenai cara penilaian dan alasan di balik nilai yang diberikan. Transparansi adalah kunci untuk menghindari konflik.
Solusi dan Dukungan : Guru dapat menawarkan solusi konkret untuk membantu siswa meningkatkan prestasinya. Selain itu, memberikan dukungan dan bimbingan ekstra kepada siswa dapat memperkuat kolaborasi antara guru dan orang tua.
Komunikasi yang Terbuka : Untuk membangun hubungan yang harmonis, komunikasi yang terbuka perlu dijaga. Guru dan orang tua perlu berkolaborasi dalam mendukung perkembangan anak, saling memahami, dan mencari solusi bersama jika ada permasalahan.
Dari kasus yang saya alami ini saya telah berusaha untuk menggunakan beberapa langkah dalam pengambilan keputusan, tidak terlepas dari itu saya juga perlu berkordinasi dengan rekan guru dan kepala sekolah terhadap langkah yang akan saya ambil, sy lakukan ini sebagai tahap uji publik dan cek pelanggaran akan keputusan tersebut.
Kesimpulan dari apa yang sudah saya lakukan adalah Pengambilan keputusan untuk tidak tergesa - gesa sehingga dampak yang mungkin terjadi sangat minim atau bahkan tidak ada dampak selanjutnya, dan yang paling penting adalah keputusan yang diambil harus berpihak pada siswa.
sangat terinspirasi pak...semangat pak soni
BalasHapus